Senin, 12 Februari 2018

sarah dan mega kolon operasi kedua

Ahad, 4 April 2010. Sarah masuk rumah sakit Ulin sore jam 16.00. Sarah di tes lab, bertemu dokter anastesi, dan mulai berpuasa pada pukul 24.00 nanti malam. Saat ini Sarah sudah berumur 6 bulan 7 hari, berat badan Sarah 7 kg. Senin, 5 April 2010. Persiapan operasi sudah dilakukan sejak jam 08.00. Jam 09.00 Sarah masuk ruang operasi, untuk kali ini saya dan suami sudah tidak dapat menahan tangis, kebersamaan dan tingkah polah Sarah selama 6 bulan ini membuat indah hari-hari kami. Hanya doa dan harapan agar operasi yang berjalan 3 jam itu berhasil dengan baik tanpa efek samping apapun. Menunggu selama 3 jam sungguh terasa seperti 1 hari penuh. Tepat ketika azan Zuhur, Sarah keluar dari ruang operasi, kami dipanggil perawat untuk menemui Sarah di ruang PICU (dalam ruang ICU tapi khusus bayi). Meledaklah tangis saya melihat tubuh mungil itu bergerak seperti robot karena masih dalam pengaruh obat biusnya, rintihan kecilnya yang patah-patah, dan ....tak kuasa melihat perban yang masih membungkus jahitan yang memanjang horizontal membelah ¾ bagian perutnya. astagfirullahala’adzim, tanpa kata-kata lain, hanya kalimat itu dan air mata yang mengalir sambil saya sendiri memegang bagian perut saya merasakan sakitnnya. Melihat ke arah Sarah pun masih belum tega, saya hanya bersembunyi di belakang tubuh suami. Perlahan saya beranikan diri mendekati Sarah yang masih “diurus” perawat. Sarah dipasang infus, NGT, kabel-kabel deteksi jantung, respirasi, dan lain-lain, bahkan Sarah sempat dipasang oksigen. Saya lihat dan telusuri lagi bagian tubuhnya yang lain, ternyata ada selang yang terjahit di pantat untuk saluran kontrol BABnya. Sarah tetap akan berpuasa lagi.... Perawat lalu memberikan bungkusan berisi potongan usus yang rusak dan usus buntu Sarah yang juga turut dipotong. Masih tanda tanya kenapa usus buntu Sarah dipotong ? Hari ini Sarah juga diberi antibiotik, namun tidak cocok, akhirnya dokter mengganti antibiotiknya. Malam hari di ruang PICU, hanya Sarah saja pasien di sini, alhamdulillah gak banyak anak yang sakit... Sejauh ini keadaan Sarah masih belum stabil, karena Sarah muntah hijau, antibiotik juga belum diberikan karena sudah 2 jenis yang dicoba namun belum cocok. Tengah malam, ada anak kecil umur 5 tahun menghuni bangsal di samping Sarah, korban kecelakaan ketika menyebrang jalan, anak ini telah dioperasi bagian kepala, keadaannya parah. Hati saya semakin tak karuan, semoga Allah menyembuhkan Sarah dan anak ini. Amin. Selasa, 6 April 2010. Sarah menarik selang NGT, sehingga terlepas (padahal selang itu masuk lewat hidung panjang sekali) Menunggu visite dokter karena antibiotikk yang ketiga juga tidak cocok, semoga tidak ada infeksi atau apapun... Saat visite dokter : Dokter menjelaskan bahwa usus yang sempit lumayan panjang, sedangkan usus buntunya sengaja dipotong agar suatu saat nanti, Sarah tidak lagi bermasalah dengan usus buntu sehingga tidak ada lagi operasi2an...kasian....dan usus buntu itu sebenarnya juga fungsinya tidak terlalu penting sehingga jika tidak ada pun maka tidak akan menimbulkan efek apa-apa. Untuk antibiotik, sebenarnya dokter memberikan jenis antibiotik yang sama dengan antibiotik ketika operasi pertama. Akhirnya dokter bedah meminta dokter anak untuk visite Sarah jika antibiotik yang diberikan terakhir ini tidak cocok. Benarlah, ternyata memang tidak cocok... Sore hari, dokter anak visite, dan Alhamdulillah antibiotik cocok ditubuh Sarah.